22 Januari 2012 (Minggu), peristiwa naas terjadi di daerah Tugu Tani - Jakarta. Pengemudi Mobil Xenia Hitam nopol B-2479-XI bernama Apriyani Susanti awalnya diduga mengantuk saat mengendarai mobil sewaan tersebut. Xenia maut itu sedikitnya ,menewaskan 9 orang sekaligus di tempat. Si pengemudi saat itu juga di amankan oleh polisi agar tidak terjadi tindakan main hakim dari masyarakat sekitar. Setelah di bawa ke kantor polisi, proses investigasi di lakukan. Di temukan beberapa fakta bahwa si pengemudi semalam baru saja melakukan pesta Narkoba dan miras bersama teman-temannya di sebuah klub malam di Kemang dan setelah itu, mereka berlanjut mendatangi sebuah acara ulang tahun kerabat di hotel Borobudur. Sepulang dari pesta, mereka memutuskan untuk datang ke sebuah diskotik untuk clubbing, dan disana, Apriani dan ketiga temannya patungan untuk membeli 2 buah ekstasi dengan harga Rp. 200.000,- lalu di konsumsi setengah pil per kepala.
Pagi sekitar jam 10 pagi, mereka melaju ke Kemang lagi dengan tujuan
mengambil mobil salah seorang dari mereka yang ditinggal di Cafe Rute
yang digunakan dari hotel, masuk Jalan Pejambon, lalu kiri ke arah Tugu
Tani dan akhirnya menabrak sembilan orang pas di depan kantor
Kementerian Perdagangan.
Penyidikan berlangsung selama 8 jam dan hasilnya, tes urin dan darah si pengemudi positif mengandung zat narkotika, kendaraan melaju dengan kecepatan 100Km/Jam yang melebihi kecepatan kendaraan seharusnya , lalu pengemudi tidak memiliki SIM yang masih berlaku padahal sebelumnya pengemudi memberikan kesaksian bahwa SIM sedang dalam perpanjangan namun pernyataan tadi bertolak belakang dengan fakta yang ada.
Penyidikan berlangsung selama 8 jam dan hasilnya, tes urin dan darah si pengemudi positif mengandung zat narkotika, kendaraan melaju dengan kecepatan 100Km/Jam yang melebihi kecepatan kendaraan seharusnya , lalu pengemudi tidak memiliki SIM yang masih berlaku padahal sebelumnya pengemudi memberikan kesaksian bahwa SIM sedang dalam perpanjangan namun pernyataan tadi bertolak belakang dengan fakta yang ada.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris
Besar Rikwanto, Senin (23/1/2012) di Mapolda Metro Jaya. "Dia punya SIM
tahun 2003, tetapi tidak diperpanjang," katanya. "Sudah bertahun-tahun dia pakai mobil. Jadi, kemungkinan besar karena
faktor miras dan narkoba itu jadi dia hilang konsentrasi," papar
Rikwanto. Mobil Xenia yang dikendarai Apriyani saat itu melaju kencang dan sempat
oleng sampai akhirnya menghantam para pejalan kaki di trotoar dan
halte. Mobil baru behenti setelah menabrak masuk ke halaman Kantor
Kementerian Perdagangan.